Animated Cool Shiny Blue Pointer

Kamis, 17 Agustus 2017

Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa Melawan VOC




Sultan Ageng Tirtayasa (Banten, 1631 – 1683) adalah putra Sultan Abdul Ma'ali Ahmad dan Ratu Martakusuma yang menjadi Sultan Banten periode 1640-1650.
Ketika kecil, ia bergelar Pangeran Surya Ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi Sultan Muda yang bergelar Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah
Selama masa pemerintahannya di Kesultanan Banten (1651-1682), sosok pahwlawan ini menghimpun kekuatan untuk melawan Belanda. Ia juga membuat Banten sebagai Kesultanan Islam yang makmur. Salah satunya adalah mendirikan keraton baru di Dusun Tirtasa yang terletak di Kabupaten Serang. Sejak itulah, ia mendapat gelar Sultan Ageng Tirtayasa
ultan Ageng Tirtayasa memerintahkan rakyatnya untuk menentang VOC (Belanda). Apalagi pada waktu itu VOC menerapkan monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten. Sultan Ageng Tirtayasa dengan terang-terangan menolak kerja sama. Ia lalu menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka. Ia juga memimpin rakyatnya untuk melakukan serangan-serangan gerilya untuk melumpuhkan Belanda.
Keberhasilan kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa dibuktikan dengan membongkar blokade laut Belanda. Banyak kapal dan perkebunan milik Belanda yang berhasil dirusak dan dirampas. Tentu saja, hal ini sangat merugikan VOC. Ditambah lagi keberhasilan Sultan Ageng Tirtayasa menjalin kerja sama dagang dengan bangsa-bangsa Eropa, seperti Denmark dan Inggris. Kesultanan Banten menjadi makmur dengan pertahanan yang kuat.
Sultan Haji bekerja sama dengan Belanda merebut kekuasaan di Kesultanan Banten. Saat Sultan Ageng Tirtayasa mengepung pasukan Sultan Haji di Banten. Belanda segera membantunya dengan mengirim pasukan yang dipimpin oleh Kapten Tack de Saint Martin. Kerja sama antara Sultan Haji dan Belanda akhirnya dapat mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa.
Pada tahun 1683, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan dibuang ke Batavia. Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya meninggal dunia di dalam penjara. Beliau lalu di makamkan di komplek pemakaman raja-raja Banten yang terletak di sebelah utara Masjid Agung Banten.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar