Konon di zaman dahulu kala ada sebuah
dusun di Bangka Belitung hiduplah seorang nenek tua yang sangat
miskin......maka untuk menyambung hidupnya ia berladang yang juga merupakan
peninggalan orang tuanya.
Nenek tua ini hidup sebatang kara dan
saat orang orang sibuk bercocok tanam pada musim tanam si nenek yang tubuhnya
juga sudah lemah lebih banyak menghabiskan waktu untuk beristirahat sembari ia
kadang kadang menggarap ladangnya,dalam istirahatnya ia berkhayal ingin punya
seorang anak.
Ia berfikir jika memiliki seorang anak
maka ia tidak akan selelah ini untuk menggarap ladangnya sendirian.Saat siang
pun datang ia memilih pulang ke gubuk reotnya untuk benar benar beristirahat...
Saat itu ia duduk duduk didepan gubuknya
sembari matanya menerawang kembali memikirkan khayalannya yang juga disertai
doa agar Tuhan mengabulkan pintanya untuk mempunyai seorang anak walaupun hanya
berbentuk seperti katak.
Tiga hari kemudian nenek tua tersebut
merasa ada yang aneh dalam perutnya ,seperti ada benda yang bergerak gerak dan
ternyata Tuhan mengabulkan doanya karena nenek tua itu sedang mengandung.
Terdengarlah kabar itu oleh penduduk
kampung yang berfikiran bagaimana bisa nenek tua yang tanpa suami itu bisa
mengandung,mereka berfikir nenek tua itu sudah melakukan hal hal yang dilarang
alias tidak senonoh.
Nenek tua itu selalu menjadi bahan
pembicaraan penduduk dengan tuduhan yang tidak tidak.Tapi ia hanya bersabar dan
pada suatu malam terdengar teriakan dari dalam gubuk reot nenek tua yang
ternyata ingin melahirkan.Berdatanganlah para warga namun belum sempat mereka
masuk ke gubuk reot sudah terdengar tangisan bayi yang merupakan bayi nenek tua
renta itu.Sang bayi lahir dalam bentuk tubuh yang mirip katak lalu menjadi
bahan ejekan warga yang mengatakan bahwa nenek tua itu sudah berhubungan dengan
katak hingga bayinya mirip seperti katak.Namun perempuan tua itu menceritakan
kisahnya kepada warga perihal kelahiran putranya hingga akhirnya para warga
kembali kerumahnya masing masing.
Walaupun putranya lahir dalam
keadaan seperti katak tapi perempuan tua itu tetap bersyukur kepada Tuhan dan
berjanji merawat dan menyayangi anaknya sepenuh hati.
Hari hari terus berlalu tanpa terasa
putranya semakin dewasa dan penduduk kampung memanggilnya bujang katak karena
badannya yang mirip katak.Bujang katak dalam kesehariannya sangatlah rajin dan
tidak pernah keluar rumah kecuali membantu ibunya berladang.
Ibunya tidak pernah menceritakan tentang
asal usulnya lahir namun suatu hari bujang katak ingin ibunya menceritakan
tentang keadaan negerinya tersebut maka berceritalah ibunya .
Ibunya mengatakan bahwa negerinya ini dipimpin seorang Raja
yang mempunya 7 puteri yang cantik cantik.Mendengar hal tersebut bujang katak
langsung berkhayal andai ia bisa mempersunting salah satu dari mereka untuk
menjadi pendamping hidupnya.
Akhirnya bujang katak pun memberanikan
diri mengungkapkan keinginannya pada ibunya.Alangkah terkejutnya ibu bujang
katak saat mendengar keinginanya,karena mustahil baginya untuk mendapatka puteri
raja dengan kedaan tubuhnya yang mirip
katak.
Tapi karena Bujang katak terus memohon
maka sang ibu pun memberanikan diri untuk datang keistana Raja untuk
menyampaikan niatnya.
Maka keesokan harinya datanglah sang ibu
ke istana raja untuk menyampaikan niatnya.....Sesampainya disana karena tak
berani langsung bicara pada Raja tentang keinginanya maka ibunya berpantun
"Te...sekate menjadi gelang.Pe...Setempe nek madeh pesen Urang..."
Sang raja mengerti maksud perempuan tua
tersebut lalu memanggil ke 7 puterinya yang cantik cantik.Namun alangkah
sedihnya nasib nenek tua yang bukannya mendapatkan perlakuan sopan malah
diludahi satu persatu oleh puteri puteri raja itu kecuali si bungsu yang tak
tega melihat perlakuan kakak kakak nya....Melihat kejadian itu nenek tua pun
pulang dan menceritakan hal itu pada puteranya bujang katak.
Bujang katak saat mendengar
hal tersebut merasa sedih dan iba pada ibunya tapi ia tetap punya harapan dalam
hati karena ia yakin puteri bungsu mau menerima lamarannya karena puteri bungsu
tidak melakukan hal hal yang dilakukan oleh puteri puteri yang lainnya.Maka
datanglah bujang katak berserta ibunya kembali ke istana Raja.
Keesokan hari saat bujang katak
dan ibunya kembali ke istana raja maka tertawalah raja dan para pengawalnya
sembari mengejek bujang katak yang badannya mirip katak.Sembari kembali
memanggilkan puteri puterinya dan hal yang sama dilakukan oleh puteri puteri
raja yaitu meludahi bujang katak kecuali sang bungsu.Dalam hati sang bungsu ingin
menerima pinangan bujang katak namun ia takut mengungkapkan itu pada
ayahandanya.Sang Rajapun heran kenapa puteri bungsunya tidak meludahi bujang
katak lalu mengerti apa maksud puterinya .
Sang Raja akhirnya memberikan kesempatan
pada bujang katak namun dengan mengajukan persyaratan yang tidak masuk akal dan
sangat berat agar puterinya tidak bisa dipinang bujang katak yaitu dengan
membuat jembatan emas dari gubuknya ke istana Raja dalam waktu tujuh hari tujuh
malam.Setelah mendengar hal itu bujang katak pun menyetujuinya.
Pulanglah bujang katak dan ibunya kembali ke gubuk....Ibunya bertanya
pada puteranya bagaimana ia bisa mewujudkan syarat yang tak mungkin itu namun
bujang katak berusaha meyakinkan bahwa
jika Tuhan berkehendak maka tak ada yang tak mungkin.
Pergilah bujang katak kesuatu tempat
yang sepi untuk bertapa.....6 hari 6 malam sudah ia lewati namun belum juga ada
keajaiban....di hari ketujuh keajaiban yang dinantikan itu datang,tubuhnya yang
seperti katak tiba tiba menguning bersinar keemasan dan mengelupas.Bujang katak
berubah menjadi pemuda yang tampan dan gagah.Lalu kulitnya yang mengelupas itu
pun berubah menjadi emas dan saat ia kumpulkan berubah menjadi batangan
batangan emas.Sungguh keajaiban yang luar bisa dan bujang katak sangat
bersyukur pada Yang Maha Kuasa.
Lalu malam itu juga ia mangajak ibunya
itu menyusun batangan emas itu menjadi jembatan dari gubuknya hingga istana
Raja.
Saat pagi tiba sang Raja pun
terkagum melihat jembatan yang dibuat bujang katak lalu memanggil bujang katak
dan ibunya kembali ke istana.Ibu bujang katak beserta bujang katak kembali ke
istana namun alangkah kagetnya Sang Raja melihat pemuda yang begitu tampan
disebelah perempuan tua yang tak lain adalah ibu bujang katak.Sang raja lalu
bertanya siapakah pemuda tampan itu dan pemuda itupun menjawab bahwa ia adalah
bujang katak.Dipanggillah puteri bungsu raja dan puteri puteri lainya
.....Alangkah bahagianya putrei bungsu karena bujang katak adalah pilihan tepat
untuknya dan langsung meminangnya.Kakak Kakak puteri bungsupun menyesal karena
telah menolak dan meludahi bujang katak .Akhirnya pernikahan pun dilangsungkan
dengan mengadakan pesta tujuh hari tujuh malam.Kakak Kakak puteri bungsupun
akhirnya menyuruh para pengawal untuk menangkap katak katak yang ada disawah
karena mereka berfikir bahwa bujang katak berasal dari katak katak biasa di
sawah.
Mereka masing masing menyimpan satu
katak dalam lemari berharap 7 hari kemudian berubah menjadi pria tampan.Namun
alangkah terkejutnya mereka ketika membuka lemari bau busuk langsung menyebar
seistana karena katak katak itu mati dan berulat.Keenam puteri tersebut berlari
keluar kamar sambil muntah muntah karena bau busuk tersebut.Sang Raja yang
mengetahui perbuatan ke enam puterinya akhirnya memberi hukuman untuk
membersihkan kamar mereka masing masing.Sang Puteri bungsu hanya tersenyum
melihat kelakuan kakak kakaknya .
Waktu berlalu dan Sang Raja merasa semakin tua dan akhirnya
menyerahkan Tahtanya kepada bujang Katak.Mereka hidup bahagia dalam
istana....Bujang katak Ibunya Puteri bungsu dan keluarga Raja lainnya.
Bujang katak menjadi Raja yang bijaksana
dalam memimpin rakyatnya.
Cerita ini hanyalah dongeng namun
memiliki pesan pesan moral bahwa kita tidak boleh merendahkan orang lain dan
tidak bertindak bodoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar